Memang ya, pandemi ini bikin mobilitas terbatas apalagi dalam hal travelling. Walaupun beberapa border negara lain sudah dibuka dan juga semua orang pergi ke Bali, jujur aja saya belum berani. Buat saya urgensi naik pesawat nggak sebegitunya, jadi mari tahan-tahanin dulu di rumah walaupun agak iri ya lihat pantai.Yasudah, mari kita cobain aja beberapa hotel untuk staycation di Jakarta yang harganya murah meriah dan kali ini khusus di daerah Thamrin dan sekitarnya.
Kalau ngomongin daerah ini emang pasti yang kepikiran adalah hotel mewah kayak Kempinski, Mandarin Oriental, atau Pullman. Nah, hari ini saya akan mendedikasikan pengalaman saya nginep di hotel budget daerah Thamrin dan sekitarnya dengan harga di bawah 400 ribu. Emang ada? Ada!
Pernah lihat reviewnya di Tiktok kalau All Seasons ini punya resto yang letaknya di rooftop dan pemandangan Thamrin bagus banget. Karena saya mudah tergoda dengan rekomendasi video di FYP, akhirnya saya memutuskan untuk nginep di sini. Harga per malamnya cuma 350 ribu hasil beli voucher dari Instagram mereka. Kalau kalian beli voucher langsung dari hotel, saya sarankan untuk cek dua kali deh karena jujur aja menurut saya cs atau front office-nya ini agak kurang profesional.
Pertama, nomor yang dicantumkan di Instagram mereka merupakan business account, tapi profile picture-nya ada wajah siapa entah lah bukan logo perusahaan. Kedua, voucher yang diberikan adalah hasil scan voucher tulis tangan bukan e-voucher layaknya kita pesan di Traveloka atau lainnya. Ketiga, ini hal yang paling fatal. Saat bertransaksi mengenai voucher ini ada miskomunikasi antara kami. Sebelumnya saya sudah info untuk tanggal check-in sebelum membayar voucher. Setelah voucher dikirimkan, saya pikir sudah dibuatkan bookingan untuk hari H dan saya tenang saja sampai di tanggal tersebut. Saat ingin check-in, resepsionis mengatakan bahwa saya belum melakukan booking dan hanya membeli vouchernya saja. Ia mengatakan bahwa reservasi atau booking harus dilakukan minimal H-2 sebelum check in. Dalam bertransaksi lewat WA, info ini tidak diberikan dan juga t&c ini tidak tertulis dalam vouchernya. Ini juga salah satu kelalaian saya sih tidak kroscek 2 kali. Untungnya, hari itu kamar masih tersisa dan saya diberikan early check-in dengan kamar city view sebagai permintaan maaf dari pihak hotel.
Lupakan targedi miskom, All Seasons masih jadi hotel yang menurut kita lokasinya terbaik. Bener-bener di depan stasiun MRT BNI City dan juga disamping stasiun kereta BNI City yang untuk ke bandara. Jalan sedikit ada stasiun KRL Sudirman atau kalau jalan ke luar bisa ke halte Tosari untuk naik Trans Jakarta. Jujur saya kaget dngan perubahan jalan di deket kolong Sudirman ini karena sudah lama nggak lewat. Depannya udah dijadikan trotoar besar dan juga ada taman kecil yang biasa dijadikan tempat foto-foto. Jujur enak banget environmentnya, buat jalan kaki enak, buat foto bagus, buat CFD an lari-lari kecil juga oke banget.
Masuk ke dalam kamarnya nih, luasnya sih nggak begitu besar, sedang dan cukup lah. Amenities yang diberikan pun juga lumayan komplit mulai dari sabun batang sampai sikat gigi. Satu hal yang saya nggak begitu suka dari kamarnya adalah letak wastafel yang adanya di luar. Denahnya bisa dibilang persis sama Ibis Style Tanah Abang karena mungkin memang masih 1 grup.
Satu hal lagi yang saya nggak suka dari kamarnya adalah penerangannya yang ampun minim banget. Mungkin tujuannya biar suasana kamar remang dan bisa istirahat kali ya, tapi menurut saya ini mah jatuhnya gelap. Gelap banget! Kalau matahari udah terbenam, rasanya langsung kayak jam 10 malem. Nggak suka! Tapi balik lagi, ini preferensi masing-masing ya. Oh ya, kamarnya disediain guling! Nemu guling di hotel ibarat kayak nemu harta karun sih, jadi cukup happy. Lampu gelap dimaafkan dengan guling.
Dengan rate 350 ribuan ini, ternyata sudah termasuk sarapan untuk 2 orang dan letak restonya ada di lantai paling atas. Kalian bisa makan di dalem restonya atau dibawa ke luar sekalian berjemur. Jujur restonya bagus sih jendelanya juga besar-besar dan kita bisa lihat Sudirman-Thamrin secara jelas dari atas. Pilihan makanannya nggak begitu banyak dan rasa makanannya menurut saya "just okay". Tapi dengan harga segini dikasi sarapan buffet sih menurut saya udah oke banget.
Daripada ngebayangin bentukannya, mendingan langsung cek video yang sudah saya buat
di sini ya.
Hotel ini masih bener-bener sejajar sama Grand Indonesia. Gampangnya adalah di belakang Sizzler Dukuh atas. Jadi, di gang sebelah Sizzler kamu tinggal masuk situ aja dan akan langsung nemu Liberty Hotel ini. Menurut saya, hotel ini agak underrated ya karena mungkin orang mikir hotelnya jelek dan jadul, padahal nyaman kok. Suer! Lobinya surprisingly agak gede lho dan juga bersih. Penting!
Saat itu saya dateng kepagian dan kamarnya belum siap dan belum bisa early check-in. Akhirnya saya memutuskan untuk nge-mall dulu dan kembali di sore hari sembari menitipkan barang-barang di hotel. Sesaat saya balik lagi, ternyata kamar saya sudah siap dan barang sudah dinaikkan juga. Wow! Baru kali ini sih pengalaman ke hotel budget dengan service extra kayak gini.
Untuk kamarnya sendiri memang agak jadul, tapi nggak bau kamar lama gitu. Lantainya berkarpet dan ukuran kamarnya lumayan besar. Walaupun jadul, kamarnya nyaman dan bersih banget. Nilai plus juga untuk penerangan kamarnya yang cukup baik sehingga saat matahari terbenam kamarnya nggak gelap. Kemarin saya dapat kamar dengan city view yang jendelanya super besar. Saat sunset, mataharinya benar-benar masuk ke dalam kamar dan bikin suasananya jadi hangat.
Kamar mandinya juga lumayan besar dan juga bersih. Amenities yang diberikan lumayan komplit; shampoo, sabun mandi, conditioner, body lotion, dan juga sikat gigi tersedia di kamar. Kalau kurang, kalian juga boleh request lagi sesuai dengan kebutuhan.
Untuk akses pejalanan kaki, hotel ini juga terbaik karena emang letaknya masih sederetan sama All Seasons. Mau ke Grand Indonesia malah jauh lebih dekat sih karena dia letaknya sebelahan dengan UOB Plaza. Kalau mau explore atau jalan-jalan naik transportasi umum juga enak banget soalnya letaknya nggak jauh dari halte Tosari atau halte MRT BNI City. Untuk ratenya, kemarin saya dapet 315.000 per malam tanpa sarapan. Tergolong sangat murah untuk lokasi yang ada di daerah Thamrin yang letaknya masih di tengah.
Udah kebayang kamarnya kayak apa? Langsung cek aja review lengkapnya
di sini.
Sebenernya ini agak minggir dari Thamrin dan sudah masuk daerah Kebon Kacang, tapi kalau di maps dia jarakanya cuma 300 meter dari Grand Indonesia. Sangat deket ke GI atau juga ke Thamrin City. Ana Hotel ini bisa dibilang kayak boutique hotel yang mungil dan nyaman. Bentuknya tuh agak modern-retro tapi nggak nyeremin ya. Lobinya mini, gedungnya mini, tapi bersih. Ini penting sih. Bisa dibilang dia cukup estetik dan bisa kamu pakai buat foto-foto update di Instagram.
Untuk kamarnya juga nggak gede-gede banget dilengkapi dengan jendela besar yang menghadap ke arah jalanan. Furniture yang ada di dalam kamar juga sangat minimalis dengan dominasi warna kayu sehingga tidak membuat kamar terlihat sempit. Lampu dan penerangan di kamar sangat-sangat baik. Mungkin ini hal kecil, tapi saya selalu perhatiin masalah lighting. Kalau pagi, sinar matahari bener-bener masuk sempurna ke kamar. Kalau sore menjelang malam, lampunya banyak yang bisa diatur. Kamu bisa atur jadi terang banget, atau bisa juga diatur agar lebih rileks. Jika mau tidur, kamu bisa matiin semua lampu sehingga mata bisa beristirahat dengan baik sampai pagi. Terus, karena penerangannya baik, kalau foto juga hasilnya bagus banget deh. Cocok nih kalo kamu mau nginep sekalian mau photosoot katalog barang jualan.
Untuk kasur, ada pilihan 2 single bed dan 1 queen bed. Namun, pilihan kamar queen bed lebih mahal dibandingkan dengan 2 single bed. Lucunya, walaupun 2 single bed pengaturan posisi kasur tetap didempet jadi kayak queen bed.
Kamar mandinya super bersih dengan dominasi warna putih sampai ke keramiknya. Ini adalah poin plus nomor 2 buat saya, terang dan bersih. Selain furniture dan dekorasi yang super minimalis, amenities yang diberikan juga minimalis. Hanya diberikan sikat gigi + pasta gigi. Tidak ada sabun batangan, shampoo, sabun mandi, atau botol-botol kecil lainnya yang biasanya kita temukan di dalam hotel. Buat saya nggak masalah sih.
Harga yang saya dapatkan kemarin adalah 377.000 per malam via tiket.com. Harga segini tidak termasuk sarapan ya, jadi kamu bisa beli makanan lewat ojol atau bisa ngopi di lobi. Menurut saya, dari semua kamar di hotel budget dengan harga serupa, Hotel Ana punya kamat terbaik dari yang terbaik. Bersih, minimalis, terang. Satu kekurangannya adalah akses pejalan kaki kalau mau jalan ke Grand Indonesia. Riweuh banget! Karena nggak ada trotoar dan jalanannya kecil di gang, jadi kita harus ngalah sama mobil, motor, bahkan bajaj yang lewat.
Biar makin kebayang visual kamarnya seperti apa, kamu bisa cek video reviewnya
di sini.
Itu dia 3 hotel di Thamrin versi murah meriah happy yang sudah saya cobain. Nanti saya mau hunting lagi hotel-hotel murce di sekitaran emol-emol Jakarta. [Chrissila Jessica |
@jesch__)
Comments
Post a Comment