GIMANA RASANYA TRAVELLING SENDIRIAN?
Taken by: Lomo La Sardina - Hillvale Sunny 16 Location: Masjid Jamek Sultan Abdul Samad - Kuala Lumpur |
Mengawali 2019, saya mau berbagi pengalaman tentang solo travelling yang pernah saya lakukan di tahun 2018. Sebelumnya sih nggak pernah kepikiran buat pergi sendirian dan malah sempet mikir "apa enak jalan-jalan sendiri?" Ternyata jawabannya sangat menyenangkan. Pergi sendirian bukanlah sebuah cita-cita saya, tapi kerena terpaksa mau jastipan yang nggak bisa kalau harus bergantung sama orang lain. Masa kalo nggak ada temen nggak pergi? Ya hajar lah!
Negara yang saya pilih deket-deket aja, Kuala Lumpur. Nggak perlu modal yang gede, soalnya bisa numpang di apartemen temen yang lumayan bisa irit pengeluaran. Ini sih nggak sendirian-sendirian amat ya 😂 Seneng sih punya pengalaman pertama kali pergi sendirian dan agak deg-degan, tapi kapan lagi selama masih diizinkan dan selama masih bisa?
Kuala Lumpur menurut saya negara yang aman, karena bahasanya juga mirip-mirip sama Bahasa Indonesia. Udah gitu enak banget ada MRT atau Monorail yang kemanapun jadi gampang, ditambah ngiter-ngiter di Bukit Bintang juga nggak perlu naik apa-apa lagi bisa jalan kaki. Selama saya sendirian, saya nggak sangka banyak ketemu orang baik. Iya, beneran baik. Di saat saya oon nggak bisa mencet air panas dan kelihatan bodoh sendiri di mini market, tiba-tiba aja ada ibu-ibu random nolongin dan bener-bener dikasih tahu caranya.
Kedua, selama saya bolak-balik belanja di departemen store atau mini market kasir-kasir di sini pun bisa dijadiin "temen" ngobrol. Dimulai dari "oh you have a nice hair color" atau "I love your hair" yang cara ngomongnya pun bukan menggoda tapi ya it's a real friendly gesture aja gitu. Pasti kalian bisa lah bedain cara orang ngomong mau ngegodain atau memang dia ekspresif. Nggak usah di mini market, nenek-nenek di halte bus aja tiba-tiba bisa nyamper dan ngomong "hello, I really love your hair, Can I touch it?" 😂😂😂 Oh ya, saat itu memang rambut saya warnanya pink jadi cukup mencolok kayak gulali.
Kedua, selama saya bolak-balik belanja di departemen store atau mini market kasir-kasir di sini pun bisa dijadiin "temen" ngobrol. Dimulai dari "oh you have a nice hair color" atau "I love your hair" yang cara ngomongnya pun bukan menggoda tapi ya it's a real friendly gesture aja gitu. Pasti kalian bisa lah bedain cara orang ngomong mau ngegodain atau memang dia ekspresif. Nggak usah di mini market, nenek-nenek di halte bus aja tiba-tiba bisa nyamper dan ngomong "hello, I really love your hair, Can I touch it?" 😂😂😂 Oh ya, saat itu memang rambut saya warnanya pink jadi cukup mencolok kayak gulali.
Tapi, 1 hal yang saya pelajari dari hal itu adalah it's okay lho untuk memberikan sebuah compliment ke seseorang walaupun nggak dikenal. Walaupun sama-sama di Asia, budaya di Indonesia tuh masih sungkan banget muji atau memberikan friendly gesture ke orang lain, yang ada nih bisik-bisik, nunjuk-nunjuk atau malah dipelototin atau dilihatin dari atas sampe bawah yang sama sekali bikin kita nggak nyaman. Ini kasus yang sama ya selama punya rambut berwarna pink. Saya pun juga merasa kalau everybody seems nice and helpfull when I was alone there. Biar kata saya sendirian, nggak ada tuh yang godain, siul-siul yang ada mereka suka menawarkan bantuan kalau saya terlihat bingung. Naik bus tengah malem pun terasa lebih aman dan nyaman nggak pake was-was. KL > Indo.
Jalan-jalan sendirian ternyata cukup menyenangkan. Kenapa? Ya saya mau kemana kek mau ngapain nggak ada yang nungguin dan nggak harus mikirin orang lain. Mau makannya nanti sore, mau nggak sarapan, mau berlama-lama di satu toko TERSERAH. Hal suka-suka ini ternyata sangat menyenangkan dan jauh dari kata kesepian. Biasa orang bilang sebagai 'Me-time'.
Sejauh pergi sendirian di negara yang aman kayak KL gini sih menurut saya belum ada negatif-nya selain nggak ada yang fotoin 😂 Terus, pro tips buat jalan-jalan sendirian apa aja sih? Karena saya belum pro juga, saya hanya bisa bilang jaga attitude. Kalau mau tanya ya baik-baik, kalau nabrak orang jangan lupa minta maaf, dan peraturan jangan dilanggar. Intinya, saat kita 'main' ke rumah orang udah wajib banget buat jaga etika dan sopan santun kan? Jangan lupa juga untuk selalu ramah sama orang lain ya at least senyum dari hati. 1 pengalaman lagi yang saya sangat syukuri kalau solo travelling pertama kali ini dikelilingi orang-orang baik adalah beberapa staff hotel ternyata seorang TKW dan TKI dan mereka seneng banget ketemu sesama orang Indonesia. Cerita-cerita gimana susah-senengnya kerja di negara orang, nggak bisa pulang karena keadaan, plus bonus dapet info-info tempat anti-mainstream murah meriah yang bisa diexplore. Bisa dibilang, mereka adalah teman-teman terbaik saya di sana. Lov u, mba & mas❤
Nggak menutup kemungkinan saya akan travelling sendirian lagi untuk explore negara-negara lain, tapi ya sejauh ini di Asia dulu lah ya belum berani jauh-jauh. Entah kapan dan ke mana, saat ini sih saya belum menentukan. Doakan akan ada cerita travelling sendirian di negara lain ya. [Chrissila Jessica]
Nggak menutup kemungkinan saya akan travelling sendirian lagi untuk explore negara-negara lain, tapi ya sejauh ini di Asia dulu lah ya belum berani jauh-jauh. Entah kapan dan ke mana, saat ini sih saya belum menentukan. Doakan akan ada cerita travelling sendirian di negara lain ya. [Chrissila Jessica]
Comments
Post a Comment