[THAILAND] AKHIRNYA BALIK LAGI KE BANGKOK DI 2018!


"Bangkok seharusnya dinikmati pelan-pelan, bukan dikebut sampai lupa hari dan waktu"
I always put my heart in Bangkok. Rasanya kota ini selalu bikin pengin balik lagi dan mengalahkan semua kerinduan untuk berkunjung ke negara lain. Padahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang pernah saya kunjungi seperti Korea atau Singapura yang lebih bagus, hati saya ternyata tetap ketinggalan di Bangkok.

November 2018 saya berkesempatan untuk pergi lagi ke Bangkok bukan purely untuk liburan tapi sekalian mengadu nasib menjadi jastip yang selama ini menjadi number one requested country dari para followers. Ini pertama kalinya saya ke Bangkok nggak bisa hura-hura, ya namanya juga sambil kerja kalo hura-hura kapan balik modalnya? Sedangkan biaya ke Bangkok ini jauh lebih mahal dibandingin ke Kuala Lumpur walaupun ya kalo makan di sini masih jauh lebih murah.

Yha, tapi gitu. Ternyata rasanya beda banget ke Bangkok yang 100% buat liburan di mana biasanya saya nggak perlu mikir mau makan apa, mau naik taxi ke mana, beli ini-itu nggak mikir karena murah tapi nyatanya selama seminggu perhatian saya harus 90% ke pesanan customer. Semua tenaga habis dicurahkan buat jalan kaki dan tentu aja buat fotoin semua barang-barang gemesh yang pertama kali dilihat mata. Semua tenaga udah bener-bener habis, buat seneng-seneng pun sebenernya saya udah nggak mampu. Eh saya tetep enjoy banget ya jadi jastip dan bukannya bermaksud nggak bersyukur atas pesanan-pesanan customer yang super loyal, tulisan ini hanya mau bandingin ada rasa yang berbeda saat kalian memutuskan untuk 'kerja' bukan untuk liburan di Bangkok. 

Pergi ke Singapura atau Kuala Lumpur untuk bekerja sebagai jastip menurut saya nggak ada bedanya sama liburan. Stasiun MRT yang selalu penuh, orang-orang yang jalannya cepet banget, pace waktu yang cepat dan selalu sibuk bikin saya merasa menyatu sama mereka yang memang kayaknya hidup di sana musti begitu. Nah, entah kenapa kalo saya buru-buru dan melakukan kehidupan yang pace-nya cepet di Bangkok kok nggak cocok. Rasanya tuh kayak ada sesuatu yang mengganjal dan sayang untuk ngelewatin setiap momennya. Jadi bingung, ini Bangkok apa Bali sih? 🤣

Nggak, saya nggak sedih dan juga nggak mengeluh. Saya hanya ingin mengingatkan ke kalian yang ingin liburan ke Bangkok plis, pelan-pelan aja. Atur itenerary kamu dengan semuanya yang serba santai dan nggak usah dikejar waktu kayak liburan ke Jepang atau Eropa. Nggak semuanya musti dapet di hari itu. Nggak apa-apa. Kalau ada waktu masih bisa balik lagi atau malah atur deh cuti yang panjang biar bisa sekalian menikmati Bangkok lebih lama. Bisa dibilang ya saya nggak ke pulau buat liat sunset atau berenang di air yang biru, bisa dibilang juga traffic di Bangkok ya sama carut-marutnya kayak Jakarta, tapi balik lagi ada kehangatan di balik itu semua yang harusnya bisa dinikmati secara pelan-pelan, satu-satu, dan nggak usah buru-buru. Sans ajaaa....

Walaupun begitu, saya tetep merasa nggak mau balik ke Indonesia pas di hari H saya pulang. Padahal udah seminggu cuma bolak-balik Platinum dan Siam, lho! 🤣 Positifnya, saya akan berusaha untuk balik lagi ke Bangkok karena permintaan yang cukup banyak, profit yang sangat menguntungkan, dan tentu saja untuk balik ke kota favorit saya dengan jalan kaki yang banyak tanpa gps, jajan sate babi sepuasnya, dan pakai baju apapun tanpa ada satu orang pun yang peduli. Bangkok is the best place where you can be yourself without any doubt 💓 Mungkin itu salah satu faktor yang bikin saya cinta sama Bangkok selain makanannya yang enak. How about you? [Chrissila Jessica]

Comments